Jumat, 19 Desember 2014

Fakta Capung.

Capung menyingkirkan posisi singa dan buaya sebagai predator paling mematikan di bumi.
Jika kita bertanya predator apa paling mematikan. Kita pasti menjawab singa, hiu atau buaya.tapi itu semua terbantahkan oleh sebuah penelitian di Amerika Serikat (AS), jawabanya adalah capung atau dragonflies sebagai pemburu paling mematikan di muka bumi.
Para ilmuwan di Howard Hughes Medical Institute di Virginia, AS, mengatakan capung adalah predator alami paling sukses di alam.
Tingkat keberhasilan capung dalam menangkap mangsanya mencapai lebih dari 95 persen. Itu di klaim dua kali lebih akurat dari hiu putih dan empat kali lebih efektif dibanding keluarga kucing besar.
Capung memangsa nyamuk dan serangga kecil lainnya seperti lalat, lebah, semut, tawon, dan kupu-kupu. Capung berburu di sekitar rawa-rawa, danau, kolam, sungai dan lahan basah.
Bukti capung dapat menangkap mangsanya dengan akurat adalah ketika menargetkan mangsanya, mata capung selalu melihat ke arah calon makanannya sambil menyesuaikan kecepatan terbangnya. Dengan begitu, dia dapat memprediksi saat mangsanya akan bergerak sebelum akhirnya menangkapnya.
Mata capung yang besar memberikan pandangan berputar seperti bola memungkinkan serangga ini bisa melihat dunia sekelilingnya dengan mudah. Hal ini memudahkan capung menangkap mangsa meski terbang di atas kepalanya.
Dengan perhitungan waktu yang tepat, capung langsung mengejar korbannya dan menangkap dengan kakinya yang berbulu dalam sepersekian detik.
Ketajaman visual dan gerakan refleks secepat kilat yang didorong oleh neuron khusus yang mendeteksi gerakan target dan menginstruksikan sayapnya untuk bereaksi, membuat capung menjadi pemburu yang tangguh.
Pengukuran kecepatan tinggi menunjukkan bagaimana capung melacak posisi lalat dan mengarahkan dirinya sendiri dengan cepat ke arah mangsanya.
Tubuh dan kepalanya bergerak secara independen. Kepalanya akan terus mengawasi target sementara tubuhnya bermanuver ke posisi terbaik untuk menangkap mangsa.
Ini sangat memungkinkan bagi capung untuk memperkirakan posisi lalat dan menentukan gerakan sayap dan kepala yang diperlukan untuk menangkapnya.
Capung berburu dari bawah dan meluruskan tubuhnya sejajar dengan gerak mangsanya. Ini adalah trik berburu agar tidak terdeksi bagai siluman.
Penelitian, yang diterbitkan di Nature, menunjukkan perilaku terbang capung ternyata lebih canggih daripada yang diperkirakan sebelumnya